Waktu itu pagi-pagi ketika ane buka bengkel, tiba-tiba bapak
ini sudah menunggu di depan bengkel dengan vespanya. Dia bilang kalau vespanya
mogok dan mau di service. Kemudian bapak ini cerita perihal mogok vespanya. Ceritanya begini mas bro:
Bapak ini pulang dari rumah saudaranya di Surabaya jam 12
malam lebih. Karena sekalian menghadiri pengajian di desa tempat saudaranya
itu. Sedangkan rumah bapak ini di Sidoarjo. Dalam perjalanan pulang, tepatnya
di bundaran waru, tiba-tiba vespanya mogok. Dan bapak ini pun bingung, karena
di samping gak bisa betulin juga gak bawa kunci peralatan. Apalagi sudah malam!
Yang pasti gak ada bengkel buka pada jam segitu. Baca juga yang wajib ada dalam bagasi vespa.
Dengan terpaksa akhirnya bapak ini pun menuntun vespanya,
sambil berharap semoga ada bantuan. Dan dengan izin Alloh, harapan bapak ini
pun terkabul. Dari arah berlawanan ada dua vespa mania lewat. Tanpa di panggil
dan di mintai bantuan, kedua vespa mania ini putar balik dan menghampiri bapak
ini. Setelah mengobrol-ngobrol sebentar, kedua vespa mania ini langsung
menolong bapak ini dengan berusaha memperbaiki vespanya. Tapi karena kurang
pengalaman dalam mbenerin vespa, akhirnya kedua vespa mania ini pun menyerah. "Jika mas bro pengin sedikit-sedikit bisa memperbaiki vespa, ente bisa baca belajar utak-atik vespa".
Tingginya solidaritas vespa
Inilah salah satu sebab ane salut dengan vespa mania dan
bangga menjadi vespa mania, karena tingginya solidaritas antar sesama pengguna
vespa meskipun gak saling kenal.
Melanjutkan cerita, setelah kedua vespa mania tadi menyerah,
keduanya pun sepakat mendorong bapak ini hingga sampai rumah. Tanpa diminta
keduanya langsung meminta bapak ini naik vespanya, lalu mendorongnya hingga
sampai dirumahnya. Padahal jarak dari bundaran waru ke Sidoarjo rumahnya bapak
ini, jauh loh mas bro. Tapi dengan ikhlas kedua vespa mania ini rela
mengorbankan tenaga dan waktunya untuk menolong bapak ini. Salut untuk kedua
vespa mania ini!
Dan lagi-lagi kedua vespa mania ini menunjukkan tingginya
solidaritas vespa. Setelah sampai di rumahnya bapak ini, jam menunjukkan pukul
setengah dua. Bapak ini sangat terharu campur senang. Dengan hormat bapak ini
meminta kedua vespa mania ini mampir dan berusaha member imbalan uang sebagai
rasa terimakasih. Tapi dengan sopan kedua vespa mania ini menolaknya. Mereka
benar-benar melakukannya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Nah mas bro, selesai sampai disini ceritanya. Dengan
selesainya cerita ini, maka selesai juga deh artikel ini. Semoga artikel ini
bermanfaat dan menambah tali persaudaraan. Terimakasih telah mampir di blog ane
yang sederhana ini.
0 komentar:
Posting Komentar